Saturday, January 27, 2018

Tentang Sistem Perkeretaan di Jepang



Korea dan Jepang terkenal dengan sistem transportasi yang rumit terutama pada subwaynya. Namun begitu bukan berarti penggunaannya juga mengalami kerumitan, justru sebaliknya banyak kemudahan-kemudahan yang di dapatkan bagi masyarakat sekitar bahkan bagi turis-turis. Karena yang rumit sebenarnya adalah jalurnya. Kemudahan yang didapat adalah kenyamanan, selain itu harga juga terjangkau atau bisa dibilang murah. Oleh karena itu, banyak masyarakat yang menggunakan transportasi umum dalam hal ini kereta, saya bahkan jarang melihat kendaraan motor di kedua negara ini, terutama Jepang.

winter love chan
'Tennoji - OSAKA, mobil dan sepeda lebih mendominasi'
Kedua Negara ini sangat membudidayakan antri, jadi tidak perlu khawatir berdesak-desakkan. Di kereta bahkan disediakan khusus untuk orang-orang yang sudah tua.

Di Korea ada aplikasi Seoul Metro, aplikasi ini untuk memudahkan pengguna kereta bawah tanah mengetahui jalur-jalur kereta serta tujuan yang kita inginkan. Aplikasi sangat berguna, apalagi bagi kita yang bukan orang asli Negara tersebut. Di Jepang sedikit berbeda. Saya melakukan penukaran Pass JR di bandara Osaka (Kansai/KIX) dan bertanya kepada petugas JR apakah ada aplikasi seperti Seoul Metro di Korea, Ternyata tidak ada.

Saya akan membahas tentang perkeretaan di Jepang :

1. Gunakan Pass yang sesuai

Untuk mempermudah transportasi seluruh Jepang, juga yang paling penting menghemat saya menyarankan JR Pass. Untuk wilayah Kansai-Osaka banyak Pass yang dapat digunakan tergantung kebutuhan, masing-masing kartu memiliki kekurang dan kelebihan. Saya sendiri, karena tujuan ke Jepang adalah menikmati salju di Shirakawago melewati Takayama maka saya menggunaka Takayama Hokuriku Pass, sangat membantu, benar-benar sangat membantu dan menguntungkan. Silahkan tukar kartu ini di bandara (Counter-counter penukaran JR Pass) sesuai dengan JR yang kamu gunakan, kemudian kita akan mendapatkan tiket.Kamu juga bisa mendapatkan itin perjalanan jika kamu ingin, seperti yang saya lakukan, karena baru pertama kali ke Jepang dan backpacker pula, maka dari itu saya meminta rincian itinerary seperti ini:

winter love chan
'Itinerary - Saat Penukaran Takayama Hokuriku Pass'


'Counter-counter JR di Bandara Osaka - Kansai'
2. Jangan segan bertanya pada masinis atau masyarakat sekitar

Saya akui itinerary sangat mempermudah perjalanan kami. Sebagian besar masyarakat Jepang sangat mencintai bahasanya sendiri dan sama sekali tidak mengerti bahasa inggris. Jadi, kami hanya tau Sumimasen dan Arigatou Gozaimas maka kami bertanya menggunakan bahsa inggris, tetap saja mereka menjawab dengan bahasa Jepang dan pada akhirnya bahasa isyarat sebagai komunikasi kami. Saya sarankan untuk bertanya kepada masinis unutk meyakinkan apakah Gate yang kita tempati itu benar, cukup tunjukkan itinerary dan dengan totalitas mereka akan memberikan informasinya. Saya akui mereka sangat ramah saya sangat terkesan, bahkan jika hampir ketinggalan kereta mereka akan ikut berlari bersama-sama dan memanggil masinis kereta tersebut untuk berhenti menunggu kita. 

3.Beberapa JR tidak perlu Tap

Pengguna JR disediakan tempat khusus untuk lewat jika akan masuk subway, cukup tunjukkan tiket JR ke petugas atau masinis di bagian ujung tidak seperti di Korea yang sebagian besar menggunakan tap kartu. Tapi kami sempat salah, karena tidak membaca tiket JR dengan teliti. Aku berusaha membuka tiket yang di tempel kemudian kumasukkan ke mesin. Walhasil mesn itu bersuara (Malu banget), karena mendengar suara, petugas pun menghampiri kami dan mengisyaratkan bahwa tiket nya harus rapi. Beliau pun berusaha membuka sisa isolasi yang menempel, tetapi malah semakin rusak. Kemudian petugas tersebut meminta bantuan petugas lain, daaaan ternyata kami bertiga salah (saya,teman dan petugas pertama), tiket itu bukan untuk tap melainkan hanya ditunjukkan ke petugas subway jadi ya gak boleh di lepas.Merekapun sibuk memperbaiki tiket kami dan mengisolasi ulang.hehe

4. Kereta tepat waktu

'dah biasa ah, palingan ngaret' ini di suatu negara ya.... kalau di Jepang kereta nya sangat tepat waktu. Tujuan kami adalah menunggu kereta menuju Shin-Osaka, kami memastikan lagi apakah kami benar jadi kami bertanya kepada masinis, Okey subway benar tinggal menunggu kereta. Jadwal digital dan manual sudah tetera dalam dua bahasa Jepang dan Inggris bahkan ada yang menambahkan bahasa korea dan mandarin. tapi maaf saya lupa stasiun or kereta yang mana. Sekitar 30 menit kami menunggu, karena sedang winter jadi dingiiiiin bangeeet. Untuk menghindari dingin kami harus bergerak kesana kemari, melompat-lompat kecil. Ternyata kereta delay selama 15 menit ini sebenarnya biasa bagi saya, tetapi reaksi masyarakat dan masinis lain sangat berbeda mereka sesekali melihat jam tangannya dan terlihat gusar. Tibalah yang ditunggu-tunggu, kereta datang antrian dimulai dan ternyata menunggu lagi selama beberapa menit. Petugas kebersihan kereta dengan sigap membersihkan kereta sebelum dinaiki penumpang berikutnya. Mantap.

winter love chan
'Salah Satu Subway di Osaka'

5. Terdapat kursi Reserved dan Non reserved

Karena perjalanan yang kami lakukan tujuan ke Takayama , bukan sekitaran Osaka, jadi di tiap kereta ada bagian reserved dan Non Reserved. Awalnya sih kami gak ngeh ya, masuk-masuk aja. Lha di Korea juga gitu. Ternyara SALAH. Kereta sekitaran Osaka sama dengan di Seoul, tapi untuk kereta yang Jarak Jauh, berbeda. Jadi, kami sempat beberapa kali salah masuk, seingat saya dua kali. Masinis langsung memberitahukan  kalau kita salah tempat duduk, tapi malu banget, ketawan banget kami gak pernah naik kereta (kami gak pernah naik kereta, bahakan di Indonesia pun gak pernah,hehe). Kesalahan pertama masinis langsung menunjuk arah pintu kereta kalu kami salah disitu jelas terbaca 'RESERVED'. Kesalahan kedua, ini yang kurang jelas, akhir nya kami pasrah. baca cerita lengkap nya di Kereta antara Inotani dan Takayama

6. Masih jauh Jarak, tetapi pengumuman nya awal banget

Pengumuman daerah-daerah Jepang cukup jelas, 30 menit sebelum tiba bahkan satu jam sebelum sampai tujuan mereka udah bersuara. Kami pernah sekali udah dengar daerahnya kemudian siap-siap kan... ya ampuuun ternyata masih jauuuh...sekali aja, setelah itu kami udah tau. Di bagian pintu kereta juga ada tulisan daerah nya, yang saya liat seringnya bahasa Jepang dan Inggris. Pengumumannya juga bahasa Jepang dan Inggris, beberapa ada Mandarin juga. Contohnya gini ya " Fukui Desu, Fukui dese.. bla... bla.. bla... " (masih terngiang-ngiang di telinga ku), nah ini berarti next stasiun adalah stasiun Fukui.

7. Memiliki 2 jenis kereta

Saya rasa ini di Jepang sebagian besar bukan kereta bawah tanah, tidak seperti di Seoul. Untuk sekitaran Osaka, menggunakan kereta bawah tanah sedangkan untuk daerah yang agak jauh seperti Kanazawa, Toyama, Takayama dll, menggunakan kereta biasa (non bawah tanah).

8. Banyak petunjuk karena subway 2 sisi

Kamu harus benar-benar teliti melihat petunjuk, karena stasiun Jepang dua arah yang agak membingungkan, kami beberapa kali salah Gate, jadi harus naik turun tangga. Sebenarnya bisa aja sih lewat rel untuk pindah, tapi gak mungkin kan,

9. Sebagian besar tangga Subway bukan eskalator

Untuk tangganya, tangga biasa loh, bukan eskalator. Hanya beberapa stasiun yang tangganya eskalator. Untuk travelling berikutnya ke Jepang saya berjanji tidak akan membawa koper, cukuplah ransel. Lumayan juga, nenteng-nenteng koper naik turun tangga. Fiuuuhh... Syukurnya ini musim dingin jadi gak keringetan dan gak bau keringat.

10. Khusus Winter terkadang kereta berhenti agak lama

Sepanjang perjalanan kami menuju Kanazawa dan Toyama mata kita akan dimanjakan dengan putih-putihnya salju. Sebagai orang tropis yang gak pernah merasakan dan melihat salju secara langsung saya tidak akan melewatkan kesempatan ini, walau mengantuk pasti ngantuk akan hilang, pemandangannya luar biasaaa!!!. 
Tetapi salaju cukup lebat turun di daerah sekitar Kanazawa dan Toyama sehingga ini yang menyebabkan kereta agak lama berhenti, kemungkinan ada tumpukan salju. Saya bersyukur karena kami tidak jadi menginap di Kanazawa, agak serem liat salju selebat itu dan cuaca agak gelap. Alhamdulillah sepanjang Initotani dan Takayama cuaca cerah.

winter love chan
'Salah satu Pemandangan selama perjalanan yang memanjakan Mata'

Ini yang membuat udara lebih dingin, di stasiun Kanazawa saat kami menunggu kereta menuju Toyama, dinginnya kebangetan, sehingga kami harus masuk ke ruang tunggu, tetap dingin sih... brrr...
Cukup lama menunggu disini tidak seperti stasiun-stasiun sebelumnya.

11. Jarak waktu transfer kereta, sangat dekat.

Kami selalu berlari-lari saat transfer kereta karena waktu turun menuju kereta berikut waktunya tidak lama, sekitar kurang dari 5 menit. Seperti dari Toyama ke Takayama, kami harus dibimbing masinis. Kami berlari-larian seperti di film-film India menuju Inotani, kareta lokal yang sebentar lagi akan berangkat. nah ini sudah kuceritakan disini Kereta antara Inotani dan Takayama. Masinis-masinis nya totalitas dan baik bangetttt....

Intinya perkeretaan di jepang agak ribet dari kereta di Seoul. Disini kamu harus sering-sering bertanya ke masinis. Mereka akan totalitas menunjukkan gate dan kereta yang benar, bahkan jika waktu mepet mereka akan berlari bersama, mengantarkan ke gate yang benar dan berteriak memberitahukanke masinis lain "ini ada penumpang ketinggalan.. tungguuuu" kira-kira seperti itulah yang saya liat sewaktu di stasun, saya terkesima oleh ini. Kok mereka so sweet ya.. baik bangeeet...

Okey, Selamat berlibur ke Jepang yaaaaa
Selamat menikmati Indahnya Jepang
Selamat merasakan nyamanya kereta di Jepang

Warning !: Hati-hati lho, kalo ke Jepang.
                  Buat gak bisa move on!!!
                  Kayak akuuu, pengen kesana lagiiii. Rindu bangeeettts.

winter love chan
"AKAN SELALU MERINDUKAN TEMPAT INI"




Friday, January 19, 2018

SISTEM PERKERETAAN DI KOREA (SUBWAY)

Jenis kereta di korea adalah kereta bawah tanah yang super cepat, sehingga dari stasiun satu ke stasiun berikutnya hanya memerlukan waktu beberapa menit. Aku sempat khawatir akan transportasi di Negara orang, karena jujur jangankan di luar negeri di negaraku sendiri saja aku belum pernah naik kereta. Di Pontianak sendiri karena kondisi tekstur tanah jadi sangat tidak memungkinkan untuk adanya kereta. 

Setelah mengalami beberapa hari di Negara Ginseng, aku benar-benar kagum dengan sistem perkeretaan disana, aku yang sama sekali belum pernah keluar Negeri ini sangat yakin bahwa sistem di transportasi di Korea sangat membuatku nyaman dan tentunya mudah dipelajari.

Kenapa Subway di Korea sangat mudah di pelajari : 

1. Penggunaan Kartu
Kartu yang digunakan bisa di isi ulang dan jika saldo kalian habis kalian bisa mengisinya dengan mudah dan tersedia di setiap stasiun-stasiun. Harga kartu bermacam-macam dan jenisnya juga bermacam-macam. Ada yang untuk sekali jalan or kartu single... dll. 
Pengalamanku disana, aku isi gak sampai 20.000 won itu untuk ke destinasi-destinasi wisata seoul. Nami,Incheon. Cara penggunaan kartu mudah, cukup tap saat akan masuk stasiun dan tap lagi saat exit. Tap masuk saldo berkurang, sedangkan tap keluar saldo 0 yang terpakai. 

2. Informasi Jelas
Informasi yang jelas mengenai tempat tujuan dan stasiun berikutnya dalam bahasa Korea, Jepang. di papan pengumuman digital depan pintu kereta juga terlihat jelas.

3. Disiplin
Sistem antri dan kedisiplinan masyarakatnya yang membuat aku juga suka, ciri Khas orang-orang di Korea dan Jepang adalah budaya antri mereka. Benar-benar mnyenangkan, gak perlu serobot-serobot.  
4. Aman
Sangat aman untuk turis, untuk wanita pun juga sangat aman.

5. Petunjuk Jelas
Petunjuk stasiun sangat jelas, dalam bahasa Korea dan bahasa Inggris. Tidak perlu bertanya-tanya ke orang kita hanya liat petunjuk, maka sangat menyenangkan sekali menyusuri stasiun dan bepergian menggunakan kereta di Korea.

6. Wifi Gratis
Terdapat wifi gratis di kereta, jadi selama disana aku gak beli kartu dalam rangka penghematanm karena di jalan , kereta dimana-mana ada wifi and gratissss....hehe

Oke, jadi gak perlu khawatir ya bepergian ke Korea selain karena negara nya aman transportasi nya juga nyaman. Disini aku sarankan menggunakan kereta, karena murah dan efektif.